Judul Cerpen Cinta Atau Keluarga
Cerpen Karangan: Ana Fatimah
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Keluarga
Lolos moderasi pada: 3 March 2017
3 minggu berlalu setelah kakak dari perempuan yang sedang melukis
sebuah pemandangan di belakang rumahnya itu sembuh. Laki-laki yang
berusia 19 tahun itu telah berada di sampingnya, menemaninya melukis.
Perempuan itu hanya meliriknya, ia tak mau menengoknya karena tak ingin
konsentrasinya terganggu.
Tangan perempuan itu nampak semakin lincah memainkan kuasnya di atas
kanvas. Desir angin yang lembut menyibak rambutnya. Diam-diam kakaknya
kagum dengan sang adik yang semakin lincah memainkan kuasnya.
“tumben nemenin” sang adik membuka pembicaraan. Ia heran, kakaknya
yang tak pernah mau menemaninya melukis. Sekarang, telah berada di
sampingnya tanpa ia minta. “mungkin ini pengaruh kecelakaan 3 minggu
lalu” batin sang adik.
“bosen di kamar terus” rutuk sang kakak. Ya, sang kakak memang masih masa penyembuhan dari kecelakaan yang ia alami.
“Lea” panggil sang kakak. Ya, itulah nama dari perempuan yang asik melukis ini.
“apaan sih, jangan ganggu lagi konsen nih” protes Lea pada sang kakak tanpa mengalihkan pandangannya dari lukisannya.
“kamu masih inget nggak, yang nabrak kakak waktu itu?” tanya kakaknya
yang bernama Leo. Mereka berdua memang bukan kembar, Leo lebih dulu
dilahirkan 2 tahun dari Lea, Orangtuanya tak mau ambil pusing soal nama,
karenanya ayah Leo memberikan nama Lea saat adiknya lahir.
“masih, emangnya kenapa?” jawab Lea. Kali ini ia memalingkan wajahnya menghadap pada Leo.
“tolong kamu maafin dia, siapapun itu!” wajah Leo memohon pada Lea. Lea
mengambil nafas panjang, berusaha untuk tak emosi. Tanpa berkata-kata
Lea meninggalkan Leo sendiri di belakang rumah. Ia menuju kamarnya untuk
menenangkan diri.
Lea masih ingat bagaimana kecelakaan itu terjadi. Lonel, orang yang
ia cintai selama 3 tahun itu telah menabrak kakaknya yang hendak
menyeberang untuk menghampirinya. Motor berkecepatan 60 km/jam itu
menghantam tubuh Leo. Saat Leo terkapar di jalan, Lonel tak berusaha
menolongnya. Ia langsung melarikan diri.
Amarah itu kembali muncul bagai api besar yang membara dan sulit
untuk dipadamkan. Berkali-kali Leo meminta untuk memaafkan pelakunya,
tapi berkali-kali juga Lea tak pernah buka mulut mengenai itu. “mengapa
kau mudah untuk memaafkan ia Leo?” hati Lea mengerang.
Lonel sudah membuat kakaknya koma selama seminggu, dalam penyembuhan
ini kaki Leo tak bisa kembali sesempurna dulu. Sebelum kecelakaan Leo
adalah atlet sepakbola. Tapi sekarang, pribadi Leo terfokus pada
menggambar ataupun kegiatan yang tidak mengutamakan kaki
Hari ini adalah hari pertama Lea masuk sekolah, sekarang ia menjadi
siswa kelas 11 di SMA Cempaka. 3 minggu ia gunakan bersama dengan Leo.
Sayang sekali hari ini ia harus meninggalkan kakaknya untuk ke sekolah.
Sampai di sekolah, Lea langsung menuju papan pengumuman. Untung saja
ia berangkat pagi hari, kalau tak, pasti ia akan mendapat meja paling
depan, tepatnya di depan meja guru. Tak ada orang di kelas, Lea
menyempatkan untuk membaca novelnya yang belum selesai, sambil menunggu
bel masuk.
30 menit kemudian seorang laki-laki tinggi putih dan mancung memasuki
kelas Lea. Lea hanya melihat sekilas, “oh God mengapa harus dengan
Lonel?” batin Lea berteriak. Amarah itu kembali muncul dalam hati Lea,
perasaan yang tadinya cinta dalam sekejap berubah menjadi benci yang
teramat. Lea mengulur nafas panjang agar ia tak emosi.
Ketika istirahat ke-2 terdengar suara orang tersungkur, Lea langsung
keluar dari kelas dan menuju tempat itu. Didapatinya Lonel tersungkur
akibat Leon yang sengaja menubruknya. Tanpa basa basi Lea langsung
menolong Lonel dan menampar Leon. Tanpa meninggalkan sepatah kata pun
Lea langsung pergi meninggalkan Lonel dan Leon. Mereka berdua melongo
melihat apa yang telah Lea lakukan pada Leon pacarnya sendiri.
Lonel dan Leo berusaha mengejar Lea. Tapi sayang, Lonel terlebih dulu telah mengejar Lea.
“Lea tunggu” yang dipanggil tak menghiraukannya. Ketika Lonel tepat
di belakang Lea, Lea membalikkan tubuhnya menghadap Lonel, Lonel
gelagapan mendapati Lea yang tiba-tiba berbalik padanya. 3 detik Lea
menatap Lonel, dengan ringannya Lea melayangkan tangannya tepat di pipi
kanan dan kiri Lonel dengan sangat keras. Tanpa meninggalkan apapun Lea
meninggalkan Lonel. Leon yang berada di belakang Lonel kaget dengan
perlakuan Lea. Lonel melongo melihat apa yang telah terjadi.
“mungkin ini pantas untukmu Lonel! ini tak sebanding dengan kecelakaan itu” hati Lea membara.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Cerpen Cinta Atau Keluarga"
Post a Comment